MAKALAH
ASUHAN KEBIDANAN 1
Tindakan kenyamanan terhadap Psikoemosional, Fisik, Fisiologis Ibu
Bersalin
![]() |
AKADEMI KEBIDANAN
SITI KHODIJAH MUHAMMADIYAH
SEPANJANG-SIDOARJO
TAHUN
2011-2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkah,rahmat serta
hidayahnya,sehingga diberi kemampuan dan kemudahan untuk menyelesaikan makalah
yang berjudul ”Tindakan Kenyamanan
terhadap Psikoemosional, Fisik, Fisiologis Ibu Bersalin”. Yang mana makalah
ini bertujuan untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan memenuhi tugas mata
kuliah Askeb I I(Persalinan).
Dalam pembuatan makalah, banyak mendapat arahan
dan bimbingan dari semua pihak,maka diucapkan banyak terima kasih kepada:
1.Cholifah,SST.Selaku dosen Askeb II (Persalinan)
Akademi Kebidanan Siti Khodijah Muhammadiyah Sepanjang-Sidoarjo.
2.Teman-teman yang selalu memberi bantuan dalam
pencarian materi yang dibutuhkan dalam penyelesaian makalah.
Dan pihak lain yang tidak sempat ditulis namanya. Dengan
keterbatasan ilmu yang dimiliki tentunya makalah ini terlalu jauh dari
kesempurnaan.Maka kritik dan saran dari para pembaca sangat dibutuhkan.
Akhirnya, kami hanya bisa berharap semoga makalah
yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi pembaca.Amin
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Perubahan Psikoemosional,fisik,fisiologis
Ibu Bersalin
2.2 Tindakan
Kenyamanan terhadap Psikoemosional,fisik,fiaoogis Ibu bersalin
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perubahan yang signifikan
terhadap ibu bersalin membutuhkan tindakan yang serius dan teliti untuk
persiapan ibu bersalin.
1.2 Rumusan
masalah
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Tindakan Psikoemosional, Fisik, Fisiologis, Ibu Bersalin
PERAWATAN TUBUH DAN PENUNJANG BAGI IBU DAN ORANG TERDEKATNYA / KELUARGA /
TEMAN
Tujuan perawatan
penunjang satu hal yang sangat penting bagi seorang bidan ialah perawatan
konstan yang ia berikan selama persalinan. Hal ini tidak berarti mengontrol
dari jauh penatalaksanaan terhadap wanita , melainkan bersikap aktif dan turut
berpartisipasi dengan hadir di ruangan , baik untuk mengatur penatalaksanaan
perawatan wanita secara obstetric maupun menyediakan atau memfasilitasi
penyelenggaraan perawatan penunjang yang diindikasikan. Pengalaman trauma yang
dialami oleh wanita pada persalinan dapat memberi pengaruh psikologis yang
buruk selama hidupnya dan dalam hubungannya dengan anak tersebut lantaran ia
menganggap anak tersebut sebagai penyebab traumanya.
Lesser dan keane ( 41 ) mengidentifikasi lima
kebutuhan wanita pada persalinan :
1. Perawatan
tubuh atau fisik
2. Ada
individu yang senantiasa hadir (pendamping persalinan)
3. Bebas
dari nyeri
4. Menerima
sikap dan perilaku
5. Informasi
dan pemastian hasil akhir yang aman bagi dirinya dan bayinya
Diskusi tentang dukungan dan upaya meningkatkan kenyamanan
berikut mencakup tindakan khusus untuk memenuhi lima
kebutuhan ini. Dasar yang digunakan untuk memutuskan jenis dukungan dan upaya
kenyamanan yang akan diterapkan , waktu , dan tempat ialah hasil pengamatan
terhadap wanita. Dalam seluruh pengamatan tersebut harus tercermin penerimaan
terhadap sikap dan perilaku wanita serta keyakinan bahwa ia melakukan semua
dengan kemampuan terbaiknya pada saat tersebut.
Upaya menyokong dan meningkatkan kenyamanan yang
menitikberatkan pada penjelasan dan pengajaran memenuhi kebutuhan wanita akan
informasi merukapan cara mengatas syndrome nyeri , tegang , takut. “ lingkaran
setan “ terjadi ketika rasa takut menimbulkan ketegangan mental dan otot , yang
dapat menyebabkan nyeri yang pada gilirannya meningkatkan rasa takut dan
seterusnya. Metode psikoprofilaksis alamiah selanjutnya untuk pelahiran beragam
dengan latihan penekanan persiapan otot dan latihan pernafasan , tetapi semua
ini mendidik wanita tentang proses yang terjadi di dalam tubuhnya dan cara
mengatasinya sehingga mengurangi rasa takut.
Dukungan dan upaya kenyamanan yang dijelaskan secara rinci di
bagian selanjutnya dalah mengenai hal – hal yang pernah dilakukan , hal yang
sama penting ialah menentukan cara melakukan , hal – hal yang perlu dilakukan ,
yang mencakup tujuan, pendekatan ,
implementasi , dan ekspektasi hasil. Lima
pertimbangan tentang “ apa yang dilakukan “ dianggap penting , meliputi :
1.
Dukungan dan upaya kenyamanan yang
dijelaskan merupakan rangkaian sumber yang dapat di pilih. Tidak semua wanita
memerlukan semua tindakan ini. Beberapa wanita tidak menunjukkan respons
terhadap salah satu tindakan tersebut. Beberapa wanita lain merasa tindakan
tersebut bermanfaat , beberapa wanita lain merasa hal itu mengiritasi.
2.
Tetapkan tujuan , yaitu apa yang hendak
dicapai dengan dukungan serta upaya menyamankan serta perawatan yang diberikan
bagi wanita. Pernyataan tujuan yang demikian berfungsi sesuai kapasitasnya
sebagai respon terhadap , tuntutan yang muncul akibat kondisi dan situasi saat
ini.
3.
Cara berbicara dengan wanita pada
persalinan dapat menentukan efektifitas kerja. Akan sia – sia jika member
wanita instruksi atau mengarahkan bernafas.
TINDAKAN
PSIKOEMOSIONAL, FISIK, FISIOLOGIS IBU BERSALIN
TINDAKAN PSIKOEMOSIONAL
Sebelum Persalinan :
v
Anjurkan untuk berfikir mengenai hal-hal yg
secara pribadi membuatnya nyaman untuk dapat dikerjakan wanita dan pasangannya
saat persalinan
Saat Persalinan :
v
Perkenalkan nama anda dan panggil
sesuai dengan namanya
v
Tanyakan mengenai keinginan dan rencananya
v
Ciptakan suasana yang memberikan
keleluasaan pribadi
v
Jelaskan setiap prosedur dan uji
klinis
v
Beritahukan tentang tanda-tanda
kemajuan persalinan sesuai dengan yang teridentifikasi
v
Anjurkan tindakan kenyamanan untuk
membantunya menghadapi persalinan
v
Yakinkan dengan budaya, pujian,
senyuman, sentuhan, memegang tangan atau sikap yang baik dan hormat.
TINDAKAN FISIK
Ciptakan suasana yg mendorong untuk
berperilaku nyaman secara spontan yang dipelajari di kelas prenatal:
v
Teknik relaksasi / gerakan
berirama
v
Melembutkan vokalisasi
v
Teknik bernafas
v
Imajinasi terbimbing / visualisasi
Sarankan kepada pasangan untuk
melakukan tindakan :
v
Masase
v
Menghitung kontraksi
v
Menyeka wajah dan leher dengan
kain dingin
v
Kata-kata pujian dan dorongan
v
Berbicara dengan suara rendah dan
berirama
Anjurkan untuk menggunakan
fasilitas :
v
Kantong kompres hangat atau dingin
v
Bak mandi / shower
v
Bola persalinan
v
Kulkas, minuman
v
Ruang tunggu
v
Tape atau CD
Teknik Relaksasi dan Teknik Pernapasan
Memfokuskan dan Relaksasi Umpan Balik
Beberapa
wanita membawa barang-barang yang disukai untuk digunakan sebagai focus
perhatiannya. Sebagian wanita memilih obyek yang ada diruang bersalin. Saat
kontraksi mulai timbul mareka memusatkan perhatian pada obyek ini untuk
merngurangi persepsi mereka terhadap rasa nyeri. Teknik ditambah relaksasi
umpan balik membantu wanita bekerja sama kontraksi yang dihadapinya. Penolong
persalinan membantu proses ini, memberi tahu calon ibu waktu yang tepat untuk
melakukan teknik pernapasan. Mekanisme umpan balik yang umum dilakukan ialah
mengucapkan kata “Rileks” sepanjang kontraksi jika diperlukan. Penolong
persalinan juga berupaya supaya wanita tidak terganggu oleh pemeriksaan rutin,
seperti pemeriksaan denyut jantung janin dan pemeriksaan untuk mengetahui
kemajuan persalinan. Prosedur ini ditunda sampai kontraksi selesai.
Teknik pernapasan
Pada
tahap pertama teknik pernapasan dapat memperbaiki relaksasi oto-otot abdomen
dan dengan demikian meningkatkan ukuran rongga abdomen keadaan ini mengurangi
Friksi (gesekan) dan rasa tidak nyaman antara uterus dan dinding abdomen.
Karena otot-otot didaerah genetalia juga menjadi lebih rileks otot-otot
tersebut tidak mengganggu penurunan janin pada tahap kedua, pernapasan dipakai
untuk meningkatkan tekanan abdomen dan membantu mengeluarkan janin keadaan ini
juga dipakai untuk merelaksasi otot-otot pudendal untuk mencegah pengeluaran
dini kepala janin. Ada ber4bagai
pendekatan teknik pernapasan selama kontraksi berlangsung. Perawat perlu
memastikan informasi apa saja yang pernah diterima, sebelum memberi instruksi
tambahan. Umumnya, pernapasan perut yang perlahan, kira-kira separuh kecepatan
normal pernapasan seorang wanita dimulai ketika ibu tidak dapat berjalan atau
berbicara selama kontraksi berlangsung. Karena frekuensi dan intensitas
kontraksi meningkat, wanita perlu mengganti teknik pernapasannya dengan
pernapasan dada pernapasan yang lebih dangkal dengan kecepatan kira-kira 2 kali
kecepatan pernapasan normal.
Saat yang paling sulit
untuk tetap mempertahankan control selama kontraksi ialah saat dilatasi serviks
mencapai 8-10 cm. periode ini juga disebut Periode
Transisi. Jenis teknik pernapasan yang dapat digunakan ialah dengan pola
perbandingan 4:1 yaitu napas, napas, napas, napas, hembus (seperti meniup
Lilin). Perbandingan ini dapat meningkat manjadi 6:1 atau 8:1 pola ini dimulai
dengan menarik napas rutin dan diakhiri dengan membuang napas dalam untuk
“Meniup Kontraksi” efek samping yang tidak diinginkan pada jenispernapasan ini
ialah hiperventilasi. Wanita harus
diinformasikan tentang gejala-gejala alkanosis respiratorius : melayang
(Lightheadedness), pusing, kesemutan pada jari, dan baal didaerah sirkum moral.
Elkalosis dapat diatasi dengan meminta wanita menghembuskan napas kedalam
kantong plastic yang ditempatkan dimulut dan hidungnya. Cara ini membuat wanita
menghirup kembali karbondioksida dan mengganti ion bikarbonat. Dapat juga
dengan cara bernapasd didalam kedua tangan yang diletakkan melingkar dimulut
dan dihidungnya.
Saat kepala janin mencapai
dasar panggul, wanita akan merasakan keinginan untuk mendorong dan secara
otomatis wanita itu akan mulai memberi teksanan kebawah dengan mengontraksi
otot-otot abdomennya. Penurunan janin tidak dapat berlangsung sampai serviks
terbuka lengkap dan bagian terbawah janin bergerak kebawah jalan lahir. Upaya
mendorong sebelum pembukaan lengkap menekan serviks diantara kepala janin dan
tulang panggul. Kontraksi ini dapat menyebabkan denyut jantung janin tidak terdengar,
edema serviks atau robekkan serviks bahkan juga dapat memperlambat proses
dilatasi. Wanita ini dapat ,mengontrol keinginan untuk mendorong dengan menarik
napas dalam atau dengan mengeluarkan bunyi seperti ketika mengekspresikan rasa
terkejut. Ini merupakan cara bernapas yang baik digunakan saat kepala janin
muncul perlahan.
Dukungan dan Upaya
Menyamankan
Pengaturan
posisi. Wanita harus mengambil posisi apapun yang membuat mereka nyaman.
Posisi ini bisa berubah, kadang – kadang sering berubah, dapat ditempat tidur
atau diluar tempat tidur, berdiri, berjalan, duduk, atau diatas birthing ball,
mengayun, berjongkok, berlutut, posisi tangan dan lutut, lutut-dada atau pada
posisi terlentang atau lateral (kiri atau kanan). Pengaturan posisi ditempat tidurmencakup
mengatur letak bantal, gulungan selimut atau handuk, atau mengatur strategi
letak benda – benda ini untuk meningkatkan relaksasi, mengurangi ketegangan
otot dan mengurangi titik-titik tekan.hal ini dapat dilakukan pada setiap posisi yang dianggap wanita
nyaman.
Seorang wanita bersalin setidaknya memerlukan bantal dibawah
kepalanya. Apabila tidak ada bantal, akali dengan memasukkan dua helai kain
atau selimut ke dalam sarung bantal. Bantal ini lebih nyaman jikakain atau
selimut tadi dilipat membentuk bantal. Jangan asal melipat dan memasukkan
kedalam sarung bantal. Tindakan ini hanya memerlukan tambahan beberapa detik
dan hasilnya sangat bermanfaat
Untuk meningkatkan relaksasi secara umum, dorong wanita untuk
mengambil posisi miring, atau terlentang dengan kepala ditinggikan jika ia
berada ditempat tidur.
Latihan relaksasi. Ada
3 jenis latihan relaksasi yang dapat membantu wanita bersalin.
1. Relaksasi
Progesif
Relaksasi jenis ini harus dipraktikkan saan antepartum
sehingga seorang wanita dapat dengan mudah memerintah dirinyamerelaksasi
otot-ototnya dan, jika diperlukan memperoleh tidur singkat diantara kontraksi.
Latihan ini dilakukan secara sengaja mengencangkan sekelompok otot tunggal (mis., tangan,
lengan, tungkai, wajah) sekuat mungkin
dan melepaskanya sekendor mungkin. Otot-otot dikencangkan secara
berurutan dan progesif dari satu ujung bagian tubuh kebagian tubuh yang lain.
Latihan meningkatkan relaksasi tubuh secara keseluruhan dan istirahat atau
tidur.
2. Relaksasi
Terkendali
Relaksasi jenis ini juga harus dipraktikan dalam periode
antepartum sehingga wanita dapat menggunakanya dengan efektif selama persalinan. Latihan dilakukan dengan
mengupayakan sekelompok otot berkontraksi sembari mempertahankan kelompok otot
yang berelaksasi. Hal ini mirip dengan yang terjadi pada persalinan, yaitu
uterus berkontraksi dengan kuat dan diharapkan otot yang lain tidak ikut
menjadi tegangsebagai respon terhadap kontraksi. Wanita mempraktikkan latihan
dengan mengencangkan sekelompok otot sembari merelaksasi kelompok otot yang
lain. Sebagai contoh, menurut urutan tingkat kesulitan :
v Lengan
kanan dikencangkan, lrngan kiri berelaksasi (dan sebaliknya).
v Tungkai
kiri dikencangkan, tungkai kanan berelaksasi (dan sebaliknya).
v Lengan
kanan dan tungkai kanan dikencangkan, lengan kiri dan tungkai kiri
v direlaksasi
(dan sebaliknya).
v Lengan
kiri dan tungkai kanan dikencangkan, lengan kanan dan tungkai kiri
v direlaksasi
(dan sebaliknya).
3. Mengambil
dan Mengeluarkan Nafas Dalam Setelah Masing-masing Kontraksi
Relaksasi ini dapat diajarkan ketika seorang wanita berada
pada persalinan aktif, jika ia belum mengetahuinya. Teknik ini terdiri dari
mengambil nafas dalam dan kemudian mengeluarkan semuanya dengan “suatu hembusan
nafas kuat” setelah kontraksi selesai. Tekhnik ini berfungsi ganda, tidak hanya
meningkatkan relaksasi tetapi juga berfungsi membersihkan nafas dengan
menghilangkan kemungkinan hiperventilasiselama kontraksi atau untuk memutus
pola napas cepat pada saat yang sama. Relaksasi akan semakin meningkat pada
jika anda memberi gambaran pada wanita bagaimana ia seharusnyaterlihat dan
merasa setelah menghembuskan nafas. Sebagai contoh:“biarkan diri anda tenggelam
pada tempat tidur dan lunglai seperti boneka kain”.
(Varney ,2002.715-716)
TINDAKAN
FISIOLOGIS
Anjurkan untuk :
v
Mengosongkan kandung kemih setiap
jam
v
Pastikan terhidrasi dengan baik
v
Mencoba berbagai posisi yang
nyaman
v
Melemaskan otot volunternya
terutama otot di daerah bokong, dasar panggul, pingguil, perut dan punggung
bawah.
Usapan pada punggung
Ada dua jenis usapan
pada punggung yang dapat meningkatkan
dukungan dan kenyamanan bagi wanita bersalin.
1. Usapan
menyeluruh pada punggung digunakan untuk meningkatkan relaksasi.
2. Usapan
punggung OB
Keduanya menunjukkan perhatian terhadap wanita sekaligus
menjamin kehadiran orang lain selama usapan pada punggung diberikan. Losion
atau bedak tabor digunakan untuk mengurangi gesekan dan mencegah iritasi.
Usapan pada punggung OB dilakukan
dengan memberi tekanan pada suatu titik tertentu pada tulang belakang bagian
bawah. Wanita dapat menunjukkan dengan tepat
titik ini karena merupakan lokasi nyeri terlokalisasi, yang timbul akibat tekanan kepala janin pada
tulang belakangnya. Rasa nyeri ini memburuk jika janin bpemberian tekanan
berada pada posisi ubun-ubun kecil belakang. Nyeri pada punggung bawah sering
kali menjadi keluhan utama wanita. Pemberian tekanan aksternal pada tulang
belakang menghilang tekanan internal pada tulang belakang oleh kepala janin
sehingga mengurangi nyeri. Usapan
punngung OB umumnya dilakukan hanya selama kontraksi.
Pada saat ini umumnya wanita mengalami tingkat ketidaknyamanan atau nyeri
terbesar pada punggung bawahnya. Sebelum mulai memberi usapan punggung OB,
cek dahulu apakah wanita merasa nyeri. Apabila wanita berada pada posisi
telentang, maka usapan punggung OB sulit dilakukan,
terutama untuk mencapai daerah sebelah kanan dan anda harus mengarahkan tenaga
untuk memberi tekanan. Apabila wanita
dalam posisi telentang, lipatlah sebuah handuk kecil dan tempatka pada suatu
titik tertentu sehingga wanita dapat berbaring diatasnya. Cara ini dapat membantu meredakan nyeri.
Sterile Water Papule (SWP). SWP
adalah air steril yang disuntikkan secara intradermal di empat area pada area
lumbossakral bawah punggung. Wanita akan mengalami sensi sengatan yang kuat
selama kurang lebih 30 sampai 90 detik selama disuntik dan terbukti setelah
banyak wanita merasa nyeri punggungnya mereda. Sebagian besar wanita yang
pernah menerima SWP akan menggunakannya lagi. Karena nyeri timbul ketika SWP
pertama kali disuntikkan.
Kompres panas/dingin pada punggung bawah wanita diarea tempat
kepala janin menekan tulang belakang akan mengurangi nyeri. Panas akan
meningkatkan sirkulasi kearea tersebut sehingga memperbaiki anoksia jaringan
yang disebabkan oleh tekanan. Beberapa bidan menemukan bahwa kompres dingin
mengurangi nyeri, sedangkan kompres panas sebaliknya. Diduga nyeri mereda
karena dingin menimbulkan baal, kemungkinan akibat Vasokontriksi superficial.
Beberapa wanita menemukan penggunaan kompres panas dan dingin secara bergantian
memberi rasa nyaman.
Birthing Ball. Sebuah bola
fisioterapi merupakan media dengan ukuran dan kekokohan yang tepat untuk
digunakan dan menahan berat badan. Umumnya, bola berukuran 65 cm adalah ukuran
yang tepat untuk wanita dengan tinggi badan 165 cm, sedangkan bola berukuran 55
cm tepat untuk wanita dengan tinggi badan kurang dari 165 cm. bola tersebut
kemudian disesuaikan dengan ukuran masing – masing individu dengan menambah
atau mengeluarkan udara sehingga diperoleh bola yang cukup, keras tetapi membal
kalau ditekan, mudah menggelinding. Dan tungkai wnita ditekuk membentuk sudut
90 derajat ketika ia duduk diatas bola tersebut. Wanita duduk diatas bola
dengan kedua tungkainya terpusah selebar 61 cm dan datar diatas lantai. Postur
tubuh harus bagus untuk mempertahankan keseimbangan diatas bola. Ini
memungkinkan wanita mengambil posisitegak kemudian ia dapat memutar panggulnya
dalm pola lingkaran atau pola angka delapan. Kedua pola ini dapat meredakan
nyeri punggung dan mendorong penurunan janin wanita juga dapat duduk diatas
bola dan menjulurkan badan kedepan atau menggunakan Birthing Ball sebagai
sandaran punggung, baik pada posisi berlutut (bola diatas lantai) atau berdiri
(bola diatas tempat tidur atau meja). Alat ini menyokong tubuh wanita dan
memungkinkan wanita mengambil posisi beristirahat. Posisi ini juga meluruskan
sumbu panjang uterus dan janin dengan panggul ibu memfasilitasi posisi ubun –
ubun kecil depan.
Usapan pada Abdomen. Usapan pada
abdomen (abdominal rub ) merupakan usapan (pijatan) ringan pada seluruh
abdomen, biasanya dilakukan dengan arah melingkar dan sering kali difokuskan
pada area abdomen bawah dengan melakukan usapan sebanyak dua kali jika wanita
merasa nyeri dibagian tersebut. Teknik yang digunakan pada tindakan ini berbeda
dari effleurage, begitu juga
rasionalnya dan individu yang melakukannya tindakan ini dilakukan oleh pemimpin
persalinan (mis, orang terdekat, perawat atau bidan) dengan menggunakan satu
tangan, sementara tangan yang lain melakukan hal yang lain, missal, meraba
adanya kontraksi, melakukan usapan punggung OB, atau
memegang tangan wanita.
Usapan
pada perut dapat meningkatkan kenyamanan dan biasa dilakukan
lingkunagan yang asing, serta melakukan ekspresi kepedulian terhadap wanita.
Tindakan ini juga meningkatkan sirkulasi kearea perut sehingga mendilatasi
pembuluh darah yang mengalami konstriksi akibat kontraksi, mengakibatkan
anoksia jaringan. Peningkatan aliran darah ini memerangi hipoksia jaringan dan
menjadi dasar fisiologis untuk meredakan nyeri.
Effleurage. Effleurage adalah teknik
yang digunakan pada metode lamazze dan metode psikoprofilaksis lain pada
kelahiran. Effleurage “sentuhan bulu”, yang menggambarkan besar tekanan yang
diperlukan untuk melakukannnya. Teknik ini biasanya dilakukan oleh wanita
bersalin dengan menggunakan kedua tangannya dan mengikuti pola tertentu,
terutama pada abdomen bawahnya (simpisis pubis sampai titik diatas
umbilikusnya).
Tindakan ini efektif baik secara psikologis
dan fisiologis. Secara psikologis, tindakan ini merupakan focus yang
membutuhkan kosentrasi sementara ia bernapas,selain rasa tidak nyaman yang
dirasanya. Secara fisiologis, tindakan ini juga meningkatkan sirkulasi ke area
tersebut, memerangi hipoksia jaringan sehingga meredakan nyeri.
Kompres panas pada abdomen bawah.
Kompres panas lembab pada abdomen bagian bawah wanita mengurangi nyeri karena
panas meningkatkan sirkulasi darah sehingga menurunkan anoksia jaringan yang
disebabkan kontraksi dan ketegangan. Namun, untuk memperoleh cukup panas demi
keefektifan, anda perlu menggunakan kompres panas khusus atau handuk mandi.
Apabila handuk tersebut basah, bahkan setelah diperas, seringkali handuk ini
terlalu berat untuk di toleransi wanita. Namun, kompres panas merupakan
tindakan yang tepat untuk meredakan nyeri pada beberapa wanita.
Kandung kemih yang kosong. Selain efek kandung kemih yang penuh
pada kemajuan persalinan dan kemungkinan efek lanjut pada hipotonisitas, statis urine, dan infeksi
kandung kemih, ada fakta yang sangat nyata bahwa kandung kemih yang penuh
menekan dan sebagian menimbulkan nyeri pada abdomen bawah wanita. Nyeri ini
akan jauh mereda jika kandung kemih dikosongkan.
Pengobatan . pengobatan dibahas sebgai salah satu keputusan
pada penatalaksanaan kebidanan pada awal bab ini. Penggunaan obat secara
bijaksana juga menunjang dari meningkatkan kenyamanan.
Kompres dingin. Beberapa bidan
menemukan bahwa jika semua cara tidak memberi hasil yang efektif, maka kompres
dingin pada aksila dan lipat paha dapat meredakan dan menenangkan bagi beberapa
wanita.
Dukungan selama pemeriksaan dalam. Tema ini dibahas pada Bab
56. Anda mungkin tidak sempat, atau perlu, menelusuri satu per satu komponen
dukungan yang didiskusikan pada Bab 56. Namun, paling tidak, hal-hal berikut
ini harus diperhatikan:
1.
Mengosongkan kandung kemih-perlu
dilakukan juga untuk alasan lain yang dibahas pada bab ini
2.
Menjelaskan mengapa anda
melakukan pemeriksaan
3.
Mengatur posisi lengan wanita
disamping tubuhnya
4.
Membantu wanita melakukan
pernapasan relaksasi dan memberinya dukungan selama pemeriksaan
5.
Pendekatan verbal dan fisik
yang sangat lembut
6.
Memberi peringatan dan
penjelasan jika tindakan yang akan lakukan akan menyakitinya
7.
Menjelaskan hal-hal yang anda
temukan
Menghilangkan kram pada tungkai. Kram
pada tungkai selama persalinan biasanya begitu akut sehingga merebut seluruh
perhatian wanita dan perlu di redakan segera. Kram kemungkinan disebabkan oleh
tekanan bagian presentasi pada syaraf yang melintasi foramen siatika mayor di
dalam panggul.
Tungkai
wanita tidak bole dipijat karena ada risiko trombi tanpa sengaja terlepas .
trombi ini terbentuk akibat aliran darah balik vena tidak lancar selama
berbulan bulan serta kemungkinan varises. Ada cara
untuk meredakan kram tungkai dengancara menimbulkan risiko ini,yakni meluruskan
tungkai wanita dan mendorsofleksi kakinya. Relaksasi yang dilakukan secara
bergantian dengan dorsofleksi kaki wanita akan mempercepat peredaan nyeri.
Dorsofleksi harus dipaksakan untuk memicu efek peredaan.
Penggunaan
sentuhan fisik. Sentuhan yang diberikan pada wanita(misalnya, pada tungkai,
kepala, lengan) tanpa ada tujuan lain dapat mengekspresikan kepedulian, memberi
kenyamanan, dan pengertian dan dapat menentramkan,menenangkan, menghilangkan
kesepian, dan sebagainya. Namun sentuhan efektif hanya jika anda sendiri merasa
nyaman menyentuh oran lain
dan jika wanita yang disentuh merasa nyaman disentuh. Jangan memaksa diri anda
menyentuh wanita bersalin jika hal tersebut tidak nyaman bagi anda. Ia akan
merasakan ketidaknyamanan anda dan tindakan ini menjadi tidak efektif.
Disamping itu jika anda” seorang yang sering menyentuh” maka anda harus peka
terhadap respons wanita yang anda sentuh. Apabila wanita menarik diri atau
menjauh, konfirmasi keinginan wanita tersebut untuk tidak disentuh dan hargai
keinginannya. Jangan memaksakan sentuhan padanya. Namun, wanita yang tidak suka
disentuh sesekali mungkin lebih ingin memegang tangan anda daripada pengaman
sisi tempat tidur. Oleh karena itu pastikan bertanya apakah ia memang ingin di
pegangi. Sentuhan dapat sangat efektif jika orang yang menyentuh dan yang
disentuh sama-sama merasa nyaman.
Beberapa
wanita bersalin menjadi sangat sering menyentuh. Sentuhan mereka tidak sama
dengan sentuhan anda-lebih seperti meminta tolong. Biasanya kelompok ini adalah
para gadis muda yang sangat ketakutan. Mereka akan melingkarkan lengannya ke
leher anda dan dengan kuat mencengkeram anda selama suatu kontraksi. Pada
situasi ini, anda tidak boleh menolak perilaku gadis tersebut, walaupun anda
bukan orang yang suka menyentuh. Pegang dia. Kemudian, diantara kontraksi,
pastikan ada masalah dan lokasi nyeri serta temukan orang terdekat lain sebagai
tempatnya bergantung atau katakan kepadanya bahwa anda perlu bergerak bebas
guna melakukan hal lain untuk membantunya, tetapi ia dapat berpegangan pada
salah satu tangan anda.
Orang
terdekat lain. Kehadiran orang terdekat lain merupakan hal terpenting di antara
semua upaya mendukung dan menyamankan. Bahasan tentang orang terdekat lain ini
diuraikan terakhir karena anda perlu mengetahui upaya mendukung dan
meningkatkan kenyamanan lain untuk mengarahkan kenyamanan lain untuk
mengarahkan orang tersebut mempersiapakan diri membantu wanita.
Langkah
pertama adalah mengidentfikasi orang terdekat wanita tersebut, ornag yang ia
harap hadir selama ia melahirkan-pasangan, ayah bayi, mitra, orang tua,
kakek-nenek, saudara kandung, teman, anak-anak,atau kerabat lain. Di banyak
lingkungan rumah sakit, wanita harus mengidentifikasi satu orang yang ditunjuk
dan diterima sebagai individu yang akan mendampinginya di ruang bersalin karena
banyak ruang bersalin di rumah sakit secara fisiologi dan fisik tidak dapat
mengakomodasi lebih dari satu orang terdekat pada saat yang sama. Langkah kedua
ialah menentukan apakah orang terdekat yang telah dipilih wanita tersebut bersedia
mendampinginya selama persalinan.
Di
lingkungan rumah sakit, orang terdekat wanita dapat merasa asing, ketakutan,
terintimidasi, dan tidak aman. Upayakan supaya mereka diterima dan diinginkan
di dalam runag bersalin oleh para staf dan dipandang sebagai partisipan penting
pada peristiwa ini. Orang terdekat tersebut tidak boleh diminta mengambil
posisi di sudut luar ruangan, melainkan diberi tempat di sisi wanita. Orang terdekat wanita yang tidak
mempunyai persiapan biasanya bersedia melakukan segala sesuatu yang anda
anjurkan dan tunjukkan kepada mereka cara melakukannya. Sebaliknya, mereka yang
memiliki persiapan kemungkinan sudah merencanakan bersama wanita hal-hal yang
akan mereka lakukan. Tanyakan rencana mereka, dengan demikian anda akan
memfasilitasi mereka, bukan membuat mereka frustasi.
Dan
apa yang dilakukan oleh orang tersebut? Mereka melakukan apa saja sesuai
kemampuan mereka, yang tentunya di setujui wanita, mereka sendiri, dan anda.
Wanita akan menanggapi orang yang biasa mendampinginya berlatih dan tempatnya
bergantung memimpin persalinannya. Pasangan(suami), ibu, dan nenek biasanya
belajar dengan cepat dan sangat baik dalam melatih pernapasan. Orang terdekat
wanita dapat member bantuan dengan mengelap wajah wanita dengan handuk wajah,
memegang tangannya, mengipasinya, dan mengusap perut wanita tersebut. Pria
biasanya sangat baik dalam mengusap punggung wanita, terutama mengusap punggung
OB. Akan membantu, jika anda mencontohkan tindakan pendukung dan kenyamanan
yang dapat anda berikan. Pemberian banyak penguatan positif sangat bermanfaat,
terutama jika mereka dalam tahap belajar dan jika persalinan berlangsung lama.
Anda juga harus memenuhi kebutuhan orang terdekat tersebut dan mendiskusikan
bersama mereka yang akan membantu mereka. Anda mungkin perlu mengajukan mereka
untuk beristirahat dari peran mereka sebagai pendukung yang intensif dan
melibatkan emosi. Hal ini akan memampukan mereka terus memberi wanita bersalin
hal-hal yang diperlukannya.
Fakta
bahwa bidan harus melaksanakan prodesur tertentu tidak berarti bahwa orang
terdekat wanita tersebut harus meninggalkan ruangan dan member dukungan kepada
wanita selama pemeriksaan dalam akan tergantung pada wanita dan orang
terdekatnya. Para suami, khususnya, sering kali merasa tersinggung jika diminta
keluar dari ruangan pada saat ini. Sebaliknya, beberapa wanita lebih suka tidak
di damping suami pada saat ini dan beberapa suami memilih keluar dari ruangan.
Tentukan keinginan wanita tersebut dan orang terdekat wanita tersebut.
Hal yang paling penting dalam bekerja
bersama wanita dan orang terdekatnya ialah memfasilitasi hubungan mereka.
Jangan mencoba menempatkan diri anda sebagai orang paling penting di hadapan
wanita, sebaliknya, arahkan pentingnya peran orang terdekat wanita. Peran anda
memang penting, tetapi sementara, dalam hidup wanita tersebut. Hubungan antara
wanita dan orang terdekatnya merupakan suatu komitmen berkelanjutan dalam
kehidupan sehari-hari.
Daftar Pustaka
·
Bobak,dkk.2005.Buku keperawatan Maternitas.Jakarta:EGC
·
Varney,Helen.2007.Buku Asuhan Kebidanan Jilid II.Jakarta:EGC
0 komentar:
Posting Komentar